Desir angin perlahan berbisik dibenakku
Mengingatkanku akan bidadari
Yang dulu menghiasi mimpiku.
Tetes demi tetes berjalan ditepi hitamku.
Menemani jiwa yg penuh luka
Waktu semakin memisahkanku denganya.
Detik demi detik silih berganti
tak satu gram pun kau berikan hatimu untukku
tak setetes air pun kau jatuhkan dari matamu untukku
kau tinggi diatas awan
melintang dengan penuh keelokan
tiada daya untuk menjangkaumu
menyentuhmu
merenggut hatimu
kuhanya mampu memandangmu
melihat keindahanmu
tanpa dapat memilikimu.